Friday, May 30, 2014

Bowen's reaction Series (BRS)

BOWEN’S REACTION SERIES


Seri reaksi Bowen merupakan urutan mineral-mineral yang dihasilkan dari proses pendinginan magma.
Seri Reaksi Bowen (Bowen Reaction Series) menggambarkan proses pembentukan mineral pada saat pendinginan magma dimana ketika magma mendingin, magma tersebut mengalami reaksi yang spesifik. Dan dalam hal ini suhu merupakan faktor utama dalam pembentukan mineral.
Bowen reaction series dibagi menjadi dua tipe, yaitu continous series dan discontinous series. Tipe pembentukan continous series ialah tipe pembentukan mineral yang terbentuk secara berurutan, karena berubahnya temperatur magma secara konsisten, sedangkan tipe discontinous series ialah tipe pembentukan mineral yang terbentuk secara tidak berurutan, tergantung dari komposisi kimia dan temperatur magma.
Deret Continous mewakili pembentukan feldspar plagioclase. Dimulai dengan feldspar yang kaya akan kalsium (Ca-feldspar, CaAlSiO) dan berlanjut reaksi dengan peningkatan bertahap dalam pembentukan natrium yang mengandung feldspar (Ca–Na-feldspar, CaNaAlSiO) sampai titik kesetimbangan tercapai pada suhu sekitar 9000C. Saat magma mendingin dan kalsium kehabisan ion, feldspar didominasi oleh pembentukan natrium feldspar (Na-Feldspar, NaAlSiO) hingga suhu sekitar 6000C feldspar dengan hamper 100% natrium terbentuk.
Pada deret Discontinous  mewakili formasi mineral ferro-magnesium silicate dimana satu mineral berubah menjadi mineral lainnya pada rentang temperatur tertentu dengan melakukan reaksi dengan sisa larutan magma. Diawali dengan pembentukan mineral Olivine yang merupakan satu-satunya mineral yang stabil pada atau di bawah 18000C. Ketika temperatur berkurang dan Pyroxene menjadi stabil (terbentuk). Sekitar 11000C, mineral yang mengandung kalsium (CaFeMgSiO) terbentuk dan pada kisaran suhu 9000C Amphibole terbentuk. Sampai pada suhu magma mendingin di 6000C Biotit mulai terbentuk.
Bila proses pendinginan yang berlangsung terlalu cepat, mineral yang telah ada tidak dapat bereaksi seluruhnya dengan sisa magma yang menyebabkan mineral yang terbentuk memiliki rim (selubung). Rim tersusun atas mineral yang telah terbentuk sebelumnya, misal Olivin dengan rim Pyroxene. Deret ini berakhir dengan mengkristalnya Biotite dimana semua besi dan magnesium telah selesai dipergunakan dalam pembentukan mineral.
Mineral-mineral yang terdapat pada Bowen’s Reaction Series adalah sebagai berikut:
1.      Olivine Group
A.    Olivin
B.     Forsterite
C.     Fayalite
D.    Monticellite
2.      Piroksin Group
A.    Orthopyroxene
a.       Estantite
b.      Hyperstene
B.     Chlynopyroxene
a.       Augite
b.      Diopsite
c.       Pigeonite
d.      Aegirine
e.       Hedenbergite
f.       Jadeite
g.      Aegirine-Augite
h.      Wollastonite
3.      Amphibol Group
A.    Hornblende
B.     Lamprobolite
C.     Nephrite
D.    Anthophyllite
E.     Tremolite Actinolite
F.      Cummingtonite
G.    Grunerite
4.      Mika Group
A.    Biotit
B.     Muscovite
5.      Alkali Feldspar Group
A.    Orthoclase
B.     Anorthoclase
C.     Sanidine
D.    Microcline
6.      Plagioclase Group
A.    Anorthite
B.     Bitownite
C.     Labradorite
D.    Andesin
E.     Oligoclase
F.      Albite
7.      Quartz Group
A.    Amethyst
B.     Citrine 
C.     Milky Quartz
D.    Prasiolite 

E.     Rose Quartz

No comments:

Post a Comment

Widget Animasi
Follow @chyt_chytra