Sunday, May 26, 2013

STRUKTUR GEOLOGI

X.I. PENDAHULUAN
Pegunungan merupakan suatu kenampakan alam yang sangat spektakuler, yang menjulang ke atas sampai beberapa ratus meter bahkan lebih, dari dataran yang ada disekelilingnya. Secara umum, proses yang membentuk suatu sistem pegunungan disebut dengan proses orogenesis (berasal dari bahasa Yunani oros yang berarti pegunungan dan genesis yang berarti pembentukan atau mula jadi). Proses tersebut menunjukan adanya suatau gaya yang sangat besar yang mengakibatkan terjadinya perlipatan (folded), pensesaran (faulted), dan umumnya merubah bentuk bagian kerak bumi yang besar. Proses orogenesis dapat dijelaskan dengan baik dengan teori tektonik lempeng (plate tectonic)
X.I. PENGANGKATAN KERAK BUMI (crustal uplift)
Fosil-sodil kerang invetebrata laut yang dijumpai di pegunungan, menunnjukan bahwa batuan yang menyusun pegunungan tersebut merupakan batuan sedimen yang terbentuk di laut.
Gaya gravitasi memegang peranan penting yang menentukan ketinggian suatu permukaan bumi. Litosfer yang disusun oleh material yang lebih ringan akan mengapung dan mudah mengalami deformasi  (perubahan bentuk) di atas astenosfer. Konsep mengenai pengapungan karena keseimbangan gravitasi ini disebut isostasi.  Litosfer dibawah samudera lebih tipis daripada litosfer yang menyusun benua, karena elevasinya jauh lebih rendah.
Jadi pegunungan merupakan penebalan kerak bumi yang tidak sebenarnya yang tetap mempunyai ketinggian di atas rata-rata daerah sekitarnya.
X.3. DEFORMASI BATUAN PENYUSUN KERAK BUMI
Pada umummnya perubahan batuan membentuk struktur perlipatan (folding) atau retakan (fracturing). Para ahli geologi mendapatkan bahwa apabila tekanan (stress) diberkan perlahan dan dibawah tekanan yang rendah, batuan akan mengalami perubahan secara elastis. Perubahan ini disebut elastic deformation. Sebaliknya apabila batas elastisitas batuan dilewati, batuan akan pecah atau mengalami perubahan secara plastis (plastic deformation), maksudnya bentuk dan ukuran unit batuan akan berubah menjadi perlipatan.
Pensesaran (faulting)
Sesar (fault) disebut juga patahan, merupakan retakan pada batuan kerak bumi yang disertai dengan pergeseran sepanjang retakan tersebut. Jarak pergeseran bagian yang tersesarkan disebut slip. Bidang pergeseran suatu sesar disebut dengan bidang sesar. Bidang sesar yang telah mengalami erosi akan membentuk tebing sesar atau grawir sesar (fault scrap). Bagian yang terletak atau menggantung diatas bidang sesar disebut hanging wall, sedangkan bagian yang terletak dibawah bidang sesar disebut foot wall. Pergerakan relatif sesar dapat horizontal, vertikal, maupun menyudut (oblique).

1 comment:

Widget Animasi
Follow @chyt_chytra