X.I. PENDAHULUAN
Pegunungan merupakan suatu
kenampakan alam yang sangat spektakuler, yang menjulang ke atas sampai beberapa
ratus meter bahkan lebih, dari dataran yang ada disekelilingnya. Secara umum,
proses yang membentuk suatu sistem pegunungan disebut dengan proses orogenesis
(berasal dari bahasa Yunani oros yang berarti pegunungan dan genesis yang
berarti pembentukan atau mula jadi). Proses tersebut menunjukan adanya suatau
gaya yang sangat besar yang mengakibatkan terjadinya perlipatan (folded),
pensesaran (faulted), dan umumnya merubah bentuk bagian kerak bumi yang besar.
Proses orogenesis dapat dijelaskan dengan baik dengan teori tektonik lempeng
(plate tectonic)
X.I. PENGANGKATAN KERAK BUMI
(crustal uplift)
Fosil-sodil kerang invetebrata
laut yang dijumpai di pegunungan, menunnjukan bahwa batuan yang menyusun
pegunungan tersebut merupakan batuan sedimen yang terbentuk di laut.
Gaya gravitasi memegang peranan
penting yang menentukan ketinggian suatu permukaan bumi. Litosfer yang disusun
oleh material yang lebih ringan akan mengapung dan mudah mengalami
deformasi (perubahan bentuk) di atas
astenosfer. Konsep mengenai pengapungan karena keseimbangan gravitasi ini
disebut isostasi. Litosfer dibawah
samudera lebih tipis daripada litosfer yang menyusun benua, karena elevasinya
jauh lebih rendah.
Jadi pegunungan merupakan
penebalan kerak bumi yang tidak sebenarnya yang tetap mempunyai ketinggian di
atas rata-rata daerah sekitarnya.
X.3. DEFORMASI BATUAN PENYUSUN
KERAK BUMI
Pada umummnya perubahan batuan
membentuk struktur perlipatan (folding) atau retakan (fracturing). Para ahli
geologi mendapatkan bahwa apabila tekanan (stress) diberkan perlahan dan
dibawah tekanan yang rendah, batuan akan mengalami perubahan secara elastis.
Perubahan ini disebut elastic deformation. Sebaliknya apabila batas elastisitas
batuan dilewati, batuan akan pecah atau mengalami perubahan secara plastis
(plastic deformation), maksudnya bentuk dan ukuran unit batuan akan berubah
menjadi perlipatan.
Pensesaran (faulting)
Sesar (fault) disebut juga patahan,
merupakan retakan pada batuan kerak bumi yang disertai dengan pergeseran
sepanjang retakan tersebut. Jarak pergeseran bagian yang tersesarkan disebut
slip. Bidang pergeseran suatu sesar disebut dengan bidang sesar. Bidang sesar
yang telah mengalami erosi akan membentuk tebing sesar atau grawir sesar (fault
scrap). Bagian yang terletak atau menggantung diatas bidang sesar disebut
hanging wall, sedangkan bagian yang terletak dibawah bidang sesar disebut foot
wall. Pergerakan relatif sesar dapat horizontal, vertikal, maupun menyudut
(oblique).
nice. kunjungi juga blogku nah.
ReplyDelete