Sunday, May 26, 2013

GERAKAN TANAH

A.     Pengertian Gerakan Tanah
Kata gerkan tanah yang lebih di kenal dengan longsoran, berasal dari kata mass wasting yang sering juga disebut mass movement, yang secara harafia adalah pergerakan suatu massa. Pengertian mass wasting adalah perpindahan suatu massa batuan, tanah, bahan timbunan, atau kombinasi dari bahan-bahan tersebut dari tempat yang tinggi ketempat yang rendah karena gaya gravitasi.

B.      Faktor Penyebab Gerakan Tanah
Gravitasi merupakan faktor yang utama terjadinya penglongsoran, ada beberapa faktor lain yang juga berpengaruh terhadap longsoran yaitu air, kemiringan lereng, kondisi geologi, dan vegetasi.
Air merupakan salah satu dari faktor yang penting untuk terjadinya longsoran. Sebagai contoh, pasir akan menggumpal dengan baik pada kondisi yang lembap, tetapi bila kedalam pasir tersebut di tambahkan air, maka air akan terbuka dan mengisi rongga antar partikel sehingga butir pasir akan mengembang kesegala arah. Jadi kejenuan kandungan air akan mengurangi tahanan dalam bahan, sehingga akan dengan mudah di gerakan oleh gaya gravitasi.
Kemiringan lereng yang terjadi juga merupakan faktor yang dapat menyebabkan terjadinya pelongsoran kemiringan lereng maksimum yang di bentuk oleh tumpukan partikel-partikel lepas dan tidak terganggu sehingga mempunyai kedudukan yang stabil disebut “angle of repose”.
Kondisi geologi suatu daerah dapat juga menyebabkan terjadinyaa longsoran batuan atau tanah. Kondisi geologi ini antara lain, sifat fisik batuan, stratigrafi, dan struktur geologinya. Sifat fisik batuan antara lain adalah perlapisan, kelulusan air, sifat mineral, bentuk butiran, dan kemiringan perlapisan. Bidang perlapisan, foliasi, dan belahan batuan dapat membentuk bidang yang lemah yang memudahkan untuk terjadinya longsoran.
Struktur geologi seperti adanya sesar atau kekar dapat mengakibatkan terjadinya longsoran. Selain itu gempa bumi dan aktifitas gunung api dapat juga menjadi faktor penyebab terjadinya longsoran.
Jumlah vegetasi penutup permukaan pada suatu daerah dapat menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya longsoran. Semakin rapat vegetasi penutup pada suatu daerah semakin kecil kemungkinannya terjadinya longsoran.

C.      Klasifikasi gerakan tanah
Pada umumnya macam-macam proses longsoran ini dapat dibedakan berdasarkan macam material yang terkenal proses tersebut, macam pergerakan yang terjadi dan percepatan perpindahan .
Pengelompokan yang di dasarkan pada macam material yang berpindah tempat tergantung pada apakah merupakan material lepas atau batuan dasarnya. Bila materialnya di dominasi oleh tanah dan regulit yang merupakan material lepas, maka di gunakan istilah “debris” (material lepas atau rombakan), “mud” (lumpur) dan “earth” (tanah). Sebaliknya bila yang berpindah tempat merupakan batuan dasar yang relatif masi segar, maka digunakan istilah batuan atau “rock” .
Pada umumnya cara perpindahan material di bedakan menjadi jatuh bebas (fall), luncuran (slide), dan aliran (flow).
Fall (jatuh bebas) digunakan untuk material dengan berbagai macam ukuran lepas dari batuan induknya dan jatuh bebas ke tempat yang lebih rendah. Peristiwa ini banyak terjadi pada batuan yang mengalami pelapukan fisik karena proses pemanasan dan pendinginan batuan yang bergantian atau di sebabkan oleh pertumbuhan akar pohon. Apabila yang jatuh bebas adalah suatu massa batuan maka disebut rock fall. Sedangkan jika yang jatuh adalah kumpulan hasil rombakan batuan (debris) disebut debris fall.
Slide (luncuran) merupakan perpindahan massa batuanatau tanah melalui suat permukaan bidang yang rata. Apabila permukaan bidang tersebut merupakan suatu bidang, maka proses ini di sebut slump. Ada beberapa macam proses luncuran yaitu landslide, debrisslide, dan rockslide. Istilah landslide merupakan istilah yang sangat umum yang sering digunakan untuk menyebut suatu proses pelongsoran.
Tipe ketiga adalah flow atau aliran, digunakan bila material yang mengalami perpindahan tempat merupakan cairan yang kental. Apabila material dalam jumlah yang sangat besar bergerak dengan kecepatan tinggi dan menghancurkan suatu tanah pemukiman dan bahkan sampai menelan korban jiwa. Seperti proses yang di sebut “rock avalanches” batuan dan rombakan batuan bergerak pada kemiringan lereng dengan kecepatan lebih dari 200 km/jam.
Kebanyakan proses longsoran tidak mempunyai kecepatan seperti pada proses rock avalanches, tetapi banyak juga yang bergerak sangat lambat. Salah satu proses pelongsoran yang pergerakannya sangat lambat adalah rayapan (creep).

D.     Tipe-tipe Gerakan Tanah
Dibawah ini di uraikan berbagai tipe gerakan tanah yaitu;
1.      Luncuran massa (slump)
Slump merupakan perpindahan dari massa batuan atau bahan lepas dari tempat yang tinggi ketempat yang rendah melalui suatu bidang luncur yang lengkung.
Pada waktu terjadi pergerakan terbentuk tebing (scarp, cliff) yang melngkung dan massa yang terletak di atasnya akan meluncur ke bawah dan terputar kebelakang. Proses ini merupakan proses longsoran yang sangat umum terjadi terutama pada tempat akumulasi sedimen yang kohesif seperti lempung yang cukup tebal.
Pada umumnya slump nterjadi pada daerah dengan kemiringan lereng yang terlalu terjan.
2.      Luncurn batu (rockslide)
Proses luncuran batuan terjadi apabila suatu blok dari batuan induk terlepas dan meluncur kebawah. Biasanya proses ini terjadi pada waktu batuan penyusun kerak bumi mengalami proses deformasi.
3.      Aliran lumpur (mudflow)
Aliran lumpur merupakan perpindahan material lepas yang bercampur dengan air dengan kecepatan yang cukup tinggi. Proses ini sering terjadi pada lembah yang dalam atau lembah yang baru terbentuk (gullies) di daerah semiarid (agak kering. Contoh lain dari aliran lumpur di daerah gunung api adalah aliran lahar yang merupakan pencampuran antara material hasil erupsi gunung api dengan air .
4.      Aliran tanah (earthflow)
Aliran tanah atau earthflow, sering terjadi di daerah yang beriklim basah (humid). Proses ini terjadi akbiat hujan terus menerus mengakibatkan tanah yang kaya akan lempung akan jenuh air dan akan terurai.
5.      Rayapan (crep)
Rayapan atau crep merupakan suatu tipe dari pergerakan massa batuan atau tanah yang perpindahannya sangat lambat. Rayapan pada umumnya terjadi pada kemiringan lereng yang landai dan meliputi daerah yang cukup luas. Penyebab utama terjadinya rayapan adalah adanya perselingan antara pengembangan dan penyusutan bahan penyusun permukaan karena perbedaan temperatur atau perbedaan kandungan air.
6.      Soliflucion
Proses soliflucion sering terjadi pada daerah yang beriklim dingin. Pada proses tersebut lapisan tanah penutup akan terbawah oleh aliran air, sehingga batuan dasarnya akan tersingkap.

1 comment:

  1. Oakley Titanium Glass Glass | Glass Replacement - IT
    Shop Oakley 토토사이트 Titanium titanium necklace Glass on iTanium Arts Store. black titanium wedding band Find quality glassware products to add to your Shopping List tube supplier or order online for titanium or ceramic flat iron

    ReplyDelete

Widget Animasi
Follow @chyt_chytra