Air
yang mengalir pada permukaan bumi disebut air permukaan (run off). Sedangkan yang meresap kedalam tanah dan atau batuan akan
menjadi airtanah (groundwater).
Jumlah air hujan yang meresap kedalam tanah dipengaruhi oleh beberapa faktor,
yaitu kemiringan lereng topografi, sifat batuan, intensitas hujan, tipe dan
jumlah vegetasi yang menutupi permukaan tanah.
XIV.2.
Sumber Airtanah
Airtanah
yang berasal dari peresapan air permukaan disebut air meteorik, air ini
merrupakan sumber air tanah yang terbesar. Airtanah hasil aktivitas magma
disebut air juvenil. Airtanah juga bisa berasal dari air yang terjebak pada
waktu pembekuan batuan sedimen, airtanah ini disebut air konat.
XIV.
Muka Airtanah
Muka
airtanah merupakan pencerminan dari keadaan topografinya. Kedudukan muka
airtanah sangat bervariasi, dan tergantung pada jumlah curah hujan, topografi,
dan permeabilitas tanah atau batuan penyusunnya.
Ada
bermacam tipe muka airtanah berdasarkan sifatnya, misalnya:
1. Muka
airtanah bebas (unconfined water table),
yaitu muka airtanah yang kedudukannya sangat dipengaruhi oleh musim,
2. Muka
airtanah tertekan (confined water table),
yaitu airtanah yang terdapat pada batuan yang ditutupi oleh lapisan batuan yang
kedap air (impermeabel),
3. Muka
airtanah terjebak (perched water table),
yaitu muka air tanah yang terjebak oleh lapisan batuan kedap air bawahnya.
Kedudukan
muka airtanah akan berpengaruh terhadap tipe atau jenis sungai yang mengalir
pada suatu daerah. sungai effluent atau sungai permanen adalah sungai yang
aliran airnya berada di bawah kedudukan muka airtanah, air sungainya akan
selalu tersuplai oleh airtanah sehingga air sungai tersebut akan selalu
mengalir air meskipun pada musim kemarau. Sungai ini umumnya terbentuk pada
daerah yang beriklim basah (humid).
Sedangkan sungai influent hanya mengalirkan air pada musim penghujan saja,
sehingga disebut juga sungai tidak permanen, sungai ini umumnya terbentuk pada
daerah yang beriklim kering (arid).
XIV.4.
Pergerakan Airtanah
Aliran
airtanah sangat dipengaruhi oleh gaya gravitasi. Kebanyakan airtanah mengalir
ke tempat yang leih rendah sesuai dengan kemiringan muka aritanah, tetapi
sebagian airtanah mengalir melalui jalur yang melengkung ke zona di atasnya.
Ada juga aliran yang melengkung ke atas berlawanan arah dengan gaya gravitasi.
Hal ini disebabkan oleh perbedaan ketinggian muka airtanah yang menyebabkan
perbedaan tekanan pada airtanah tersebut. Aliran yang berbentuk garis lengkung
di zona saturasi, merupakan perpaduan antara gaya gravitasi dan kecenderungan
air untuk mengalir ketempat yang tekanannya lebih rendah.
Keadaan
material bawah tanah sangat mempengaruhi aliran dan jumlah airtanah. Pororitas merupakan jumlah atau
persentase pori atau rongga dalam total volume batuan atau sedimen. Besarnya
pororitas sangat bergantung pada bentuk dan ukuran butir, susunan butiran,
derajat sortasi, dan derajat sementasi batuan sedimen.
Permeabilitas
(kelulusan) merupakan kemampuan batuan atau tanah untuk melewatkan atau
meloloskan air. Lapisan atau batuan yang disusun oleh material lempung yang
tidak dapat melewatkan air disebut lapisan kedap air (impermeable) dan disebut lapisan aquiclude. Lempung mempunyai kemampuan yang tinggi untuk menyimpan
air. Sebaliknnya, batuan yang disusun oleh material kasar yang mempunyai
pori-pori yang besar, airtanah akan mengalir dengan mudah. Batuan permeabel
semacam ini yang dapat mengalirkan airtanah dengan mudah disebut lapisan akifer.
XIV.5
MATA AIR (SRING)
Mata
air merupakan airtanah yang muncul ke permukaan bumi, yang disebabkan oleh
bermacam faktor, diantaranya adalah terpotongnya muka airtanah oleh topografi
atau oleh sesar, atau karena adanya perbedaan sifat fisik batuan.
XIV.6
SUMUR BOR (WELL)
Salah
satu pemanfaatan airtanah oleh manuasia dilakukan dengan cara melakukan
pemboran sampai ke zona saturasi yang biasanya disingkat dengan sumur bor
(well). Muka airtanah selalu mengalami fluktuasi tergantung musim. Pada musim kemarau
(kering), muka aritanah turun, sedangkan pada musim hujan (basah) mmuka
airtanah akan naik. Untuk menjaga agar sumur bor dapat selalu mensuplai air, maka
pemboran harus dilakukan beberapa meter dibawah permukaan air tanah.
XIV.7. SUMUR ARTESIS
Istilah
artesis (artosis) digunakan untuk air tanah yang muncul di permukaan dengan
tekana sendiri. Karena tekanan air tanah yanterdapat di atasnya, maka air akan
naik. Bila tidak ada hambatan maka air tanah tersebut akan memancar sampai
puncak akifer. Air tanah yang terdapat di dalam akifer semacam ini disebut air
tanah tertekan (comfined groundwater). Jika permukaan tekanan berada di atas
permukaan tanah, maka sumber yang di bor sampai ke akifer merupakan sumur
artesis positif sedangkan tempat
permukaan tekanan di bawah permukaan tanah merupakan sumur artesis
negatif.
XIV.8 MATA AIR PANAS (HOT SPRING)
Mata
air panas adalah mata air yang temperaturnya 6-90 C di atas
temperatur rata-rata di sekitar mata air tersebut. Air tanah mempunyai
sirkulais pada tempat yang sangat dalam akan menjadi oanas karena adanya
gradien geo termal. Bila air tanah itu muncul di permukaan maka akan membentuk
juga mata air panas.
Geyser
Geyser terjadi karena
air tanah dipanaskan di dalam suatu rongga di bawah tanah. Air tanah dari mata
air panas dan geyser biasanya mengandung banyak material terlarut dari air tanah
biasanya karena air tanah mempunyai sifat lebih mudah melarut. Akan membentuk
endapan geyseri apabila airnya banyak mengandung silikat dan akan membentuk
tranfertin apabila banayak mengandung karbonat.
XIV.9 ENERGI PANAS BUMI (
geothermal)
Beberapa
faktor geologist yang menyebabkan resefoir geothermal mempunyai nilai ekonomis
antara lain:
·
Adanya
sumber panas yang potensial seperti dapur magma yang besar.
·
Ada
batuan resefoir yang besar dan poros tempat tersimpannya uap air hasil dari
pemanasan sirkulasi air tanah oleh panas dari magma.
·
Ada
lapisan penutup (cap rock) yang disusun oleh batuan kedap supaya uap air yang
tersimpan tidak lepas kemana-mana.
XIV.10 PROSES GEOLOGI AIR
TANAH
Proses pengikisan yang terutama
dilakukan oleh air tanah adalah proses pelarutan batuan. Karena proses
pelarutan inilah mengakibatkan komposisi air tanah sangat tergantung pada
unsur-unsur yang terlarut di dalamnya.
XIV.11 GUA BATU
GAMPING
Hasil proses erosi oleh air tanah
yang sangat menakjubkan adalah terbentuknya gua batu gamping. Kebanyakan
gua-gua tersebut terbentuk pada atau di bawah muka air tanah pada zona satu
rasi. Meskipun pembentukan gua kebanyakan pada zona satu rasi, pembentukan gripstone
tidak hanya terjadi setelah gua berada di atas permukaan air tanah.
Kumpulan dari kenampakan gripstone
yang sangat bervariasi yang terdapat di dalam gua disebut speleothem.
Kemungkinan spleothem yang sangat terkenal adalah stalaktit, yang merupakan
endapan yang berbentuk pilar yang bergantung pada atap gua. Sedangkan endapan
yang berbentuk pilar pada dasar gua disebut stalakmit.
XIV.12 TOPOGRAFI KARST
(KARST TOPOGRPHY)
Bentang alam di dunia yang tersusun
oleh batu gamping terbentuk karena proses pelarutan air tanah disebut topografi
karst. Topografi karst berkembang baik pada daerah yang beriklim basah.
Topografi karst dicirikan oleh dataran yang tidak beratuaran dengan banyak
cekungan yang disebut sinkhole, yang dapat berukuran adri satu hingga beberapa
puluh meter. Daerah karst juga dicirikan oleh drainase yang sangt jarang. Air
hujan yang turun sebagian besar meresap ke dalam batuan melalui
cekungan-cekungan yang jumlahnya banyak, dan terus mengalir hingga mencapai
muka iar tanah. Kadang pada dasar cekungan terendapakn sedimen yang halus
(lempung) yang dapat berfungsi sebagai materian yang kedap air, sehingga
cekungan tersebut dapat menampung air hujan dan membentuk danau-danau kecil.
No comments:
Post a Comment