A. Daur hidrologi
Sirkulasi air di bumi tiada putusnya disebut daur daur atau
siklus hdrologi. Daur ini merupakan pancaran sistem energi matahari dan
atmosfer, dan merupakan rantai yang menghubungkan lautan dan daratan.
Air yang mengalir dipermukaan disebut air permukaan (runoff)
sedangkan air yang meresap kedalam tanah (infiltrasi) akan membentuk air tanah.
Air yang meresap kedalam tanah juga akan diserap oleh tumbuhan dan akan menguap
melalaui daunnya kembali keatmosfer. Proses ini disebut transpirasi.
1. Aliran dan kerja air permukaan
air yang mengalir menuju
kelaut sangat di pengaruhi oleh gravitasi . ada beberapa faktor yang mempengaruhi
kecepatan aliran air sungai yang tentunya juga mengontrol tingkat erosi yang
dilakukan oleh sungai tersebut. Faktor-faktor terebut adalah, 1.) kemiringan
sungai, 2.) bentuk, ukuran, dan kekasaran dasar saluran sungai, dan 3.) debit
sungai.
Faktor utama yang
mengontrol kecepatan aliran sungai adalah kemirinagan sungai. Bentuk penampang
melintang saluran sungai menentukan jumlah air yang bersentuhan dengan saluran
tersebut, dan ini akan mempengaruhi tahanan gesernya. Jadi apabila faktor lain
dari saluran sama, maka air akan mengalir lebih cepat pada saluran yang
bentuknya setengah lingkaran.
Efek dari kekerasan dasar
saluran berpengaruh terhadap macam aliran dalam saluran. Bila dasar salurannya
halus akan menghasilkan aliran yang seragam (uniform flows), sedangkan bila
salurannya kasar seperti misalnya banyak bongkah-bongkah batuan, akan terjadi
aliran yang turbulen.
Debit sungai (discharge)
merupakan jumalah air yang mengalir pada jarak tertentu pada satuan waktu
tertentu. Jadi untuk mengimbangi peningkatan debitnya, sungai akan melakukan
proses pelebaran dan pendalaman saluran sungai.
2. Perubahan sungai ke arah hilir
(downstream)
Salah satu cara mempelajari suatu sungai adalah mempelajari
penampang memanjang sungai (longitudinal profile).
3. Bidang datum dan keseimbangan sungai
Satu hal yang penting yang mengontrol aliran sungai adalah
bidang datum (base level). Ada dua tipe umum dari bidang datum ini, yaitu muka
air laut (sealevel) yang di sebut ultimate base level dan temporary atau local
base level.
Tipe yang pertama, ketinggian muka air laut merupakan batas
terendah dari suatu sungai dapat melakukan proses pengikisan. Sedangkan tipe
yang kedua, di tunjukan oleh permukaan air danau, batuan yang resisten dan
sungai utama, merupakan bidang datum untuk cabang-cabang sungainya.
Sungai akan selalu menyesuaikan diri dengan perubahan yang
terjadi.Sungai pada kondisi demikian di sebut dalam kondisi keseimbangan atau
disebut graded stream.Pada kondisi ini sungai dalam keadaan tenang dan tidak
mengalami perubahan.
B.PROSES-PROSES
YANG DILAKUKAN OLEH ALIRAN AIR DI SUNGAI
Proses-proses yang
dilakukan oleh sungai adalah proses
pengikisan(erosi).Pengangkutan(transportasi) dan poengendapan (deposisi)
material hasil proses erosi. Proses tersebut dapat brlangsung bersama-sama pada
suatu sungai dengan tingkat yang sangat bervariasi.
1. Proses pengikisan (erosi)
Proses pengikisan yang dilakukan oleh alrian sungai dapat
secara fisik maupun kimia. Proses pengikisan secara fisik dilakukan oleh air
itu sendiri atau oleh mineral yang di angkut oleh aliran air yang di sebut
proses abrasi atau korasi . sedangkan proses pengikisan secara kimia dilakukan
dengan melarutkan batuan atau tanah yang dilaluinya disebut proses korosi
(pelarutan). Prosses pengikisan yang dilakukan oleh air sendiri biasanya
terjadi pada batuan yang kurang kompak atau lepas, sedang pada batuan yang kompak
pengikisan sering dilakukan dengan cara abrasi dan atau pelarutan.
2. Proses pengangkutan (transportasi)
Sungai mengangkut material hasil erosinya dengan cara
pelarutan(dissolved load),suspensi(suspended load),dan sepanjang dasar
saluran(bed load).
Kebanyakan sungai mengangkut hasil erosinya dengan cara
suspensi.Material yang di angkut dengan cara ini berada di dalam air dn umumnya
berukuran pasir halus,lanau dan lempung.Material yang ukurannya besar dapat
juga di angkut dengan cara suspensi.
Banyak juga material yang ukurannya terlalu besar untuk di
angkut dengan cara suspensi.material kasar ini akan bergerak pada dasar sungai
sebagai bed load dan perpindahannya di sebut dengan cara traksi.Material yang
di angkut dengan cara traksi bergerak di sepanjang dasar sungai dengan cara
menggelinding(rolling),meluncur(sliding),dan meloncat(saltasi).
Material sedimen yang bergerak dengan cara saltasi akan
meloncat-loncat di sepanjang dasar sungai.Sedimen yang terlalu besar untuk
bergerak dengan cara saltasi akan bergerak dengan menggelinding atau meluncur
di sepanjang dasar sungai.
3. Proses Pengendapan
Ketika kecepatan aliran sungai menurun,maka kompetensi sungai
juga menurun.Akibatnya sedimen tersuspensi akan mulai mengendap.Endapan sedimen
yang di hjasilkan oleh aliran sungai di sebut aluvial.Endapan yang terbentuk di
muara sungai ini di sebut delta.Sedimen halus yang berukuran lanau dan lempung
akan terendapkan agak jauh dari muara sungai dengan membentuk lapisan yang
hampir mendatar yang di sebut lapisan bottom set.Selanjutnya di atas lapisan
bottom set ini mulai terendapkan lapisan foreset.Lapisan foreset biasanya
ditutupi oleh lapisan mendatar yang tipis yang terbentuk pada waktu banjir yang
di sebut topset.Pertumbuhan delta akan menyebabkan gradien sungai menurun.Akibatnya
delta akan berkembang membentuk suatu bentuk segitiga seperti huruf yunani
delta.Itulah sebabnya endpan yang terbentuk di muara sungai disebut delta.
Kipas aluvial(alluvial fan) merupakan endapan yang bentuknya
seperti delta yang terbentuk di daratan.
Sungai-sungai yang lebar dengan lembah yang dalam kadang-kadang
membentuk tanggul alam(natural levee) yang merupakan endapan yang memanjang
sejajar dengan lembah sungai.Penyebaran sedimen yang tidak merata ini akan
membentuk kemiringan yang landai dari tanggul alam yang terbentuk.Daerah di
belakang tanggul alam di cirikan oleh drainase yang jelek dan air tidak dpat
mengalir kembali ke sungai,sehingga terbentuklah rawa-rawa di tempat tersebut
yang di sebut back swamps.Cabang-cabang sungai yang terbentuk sejajar
dengan sungai utama dan memotong tanggul
alam di sebut yazzo tributaries.
Kenampakan yang umum pada lembah yang sempit adalah adanya
aliran yang deras(rapid) dan air terjun(waterfall).
Proses erosi vertikal menyebabkan sungai mendekati base level
dan sungai mulai mencapai kesetimbangan (graded),dan proses erosi vertikal
mulai berkurang.Proses tersebut akan menghasilkan dasar lembah yang datar yang
di sebut dataran banjir(flood plain).
Sungai yang mengalir pada dataran banjir akan melakukan
proses erosi dan pengendapan dan bentuknya berkelok-kelok yang di sebut
meander.
C. POLA DAN SISTEM DRAINASE
Tiap sistem terdiri dari suatu cekungan dainase yang di sebut
drainage basin,yaitu daerah yang mensuplai air ke sungai.Daerah ini sering
disebut juga daerah tangkapan air atau catchment area.Cekungan drainase dari
suatu sungai dipisahkan dengan lainnya oleh suatu garis khayal yang di sebut
garis pemisahan air(water divide).
Semua sistem drainase di bentuk oleh jaringan sungai yang
saling berhubungan dan bersama-sama membentuk suatu pola tertentu yang di sebut
pola pengaliran(drainage pattern).Pola pengaliran sistem drainase mempunyai
tipe atau bentuk yang sangat bervariasi,tergantung pada jenis batuan atau
struktur geologi derah dimana sungai tersebut berkembang.
Pola pengaliran sungai yang paling umum adalah pola dendritik.
Pola pengaliran menyudut(rektangular) di cirikan oleh sungai
yang berbelok tegak lurus.
Bila sungai mengalir dari suatu pusat polanya dinamakan
radial.pola radial akan berkembang menjadi pola annular.
Pola pengaliran trelis merupakan pola aliran yang dicirikan
oleh cabang-cabang sungai yang tegak lurus terhadap sungai induknya.
D. LEMBAH SUNGAI
Lembah sungai merupakan kanampakan bentangalam yang negatif
atau cekungan dan bentuknya memanjang dimana pada tempat tersebut mengalir
sungai.Bentuk lembah sungai dapat di bedakan menjadi dua yaitu lembah yang
sempit dengan bentuk seperti huruf V,dan lembah yang datar dan lebar.
E. TINGKAT PERKEMBANGAN LEMBAH
Tingkat perkembangan atau sering di sebut stadia lembah dapat
di bedakan menjadi tiga,yaitu muda(youth),dewasa(mature),dan tua(old).
Selama sungai melakukan proses erosi vertikal untuk mencapai
kondisi kesetimbangannya dengan bidang datum,sungai tersebut dikatakan berada
pada tingkat stadia muda.
Apabila sungai sudah mencapai tingkat dewasa,erosi vertikal
menurun dan erosi lateral mulai meningkat,sehingga sungai mulai bertambah
lembar.Selama stadia dewasa ini kelokan sungai terus berkembang sehingga mulai
membentuk adanya cutoff dan oxbow lake.
Sungai memasuki stadia tua apabila telah memotong dataran
banjir beberapa kali dan dataran banjir lebih lebar dari sabuk meander(meander
belt).Tanggul alam merupakan kenampakan yang umum pada stadia ini dan biasanya
berasosiasi dengan backswamp dan yazzo tributaries.
Kelokan sungai yang telah terbentuk pada datam banjir di
sungai tersebut akan mempunyai tebing yang terjal kembali.Kenampakan yang
demikian disebut entrenched meander atau incised meander.
Sisa-sisa endapan dataran banjir tua yang tinggi akan
membentuk permukaan yang datar yang di sebut teras sungai(stream teracce).
F. SUNGAI PADA PEGUNUNGAN TEKTONIK
Pada batuan yang mengalami aktivitas tektonik dan proses
tersebut relatif lambat,maka sungai yang mengalir pada dataran tersebut dapat
memotong batuan dasar yang mengalami pengangkatan dan akibatnya sungai akan
mengalir dan memotong struktur geologi batuan dasar yang terbentuk.Sungai yang
demikian di sebut sungai antecedent.
G. SIKLUS EVOLUSI BENTANG ALAM
Selama stadia muda ini,bentang alam masih relatif datar,hanya mengalami
torehan oleh lembah sungai yang relatif sempit.Proses erosi vertikal yang terus
berlanjut menyebabkan terbentuknya relief pada permukaan bumi tersebut.Sehingga
bentang alam yang tadinya datar berubah menjadi bergunung-gunung dan berlembah
yang mencirikan stadia dewasa.Kemudian beberapa sungai mencapai ketinggian yang
sama dengan bidang datum dan proses erosi vertikal digantikan oleh proses erosi
lateral.Proses ini diikuti juga oleh proses longsoran yang menyebabkan bentang alam
menjadi hampir datar(peneplain).
No comments:
Post a Comment