Sunday, May 26, 2013

AIR PERMUKAAN

A.      Daur hidrologi
Sirkulasi air di bumi tiada putusnya disebut daur daur atau siklus hdrologi. Daur ini merupakan pancaran sistem energi matahari dan atmosfer, dan merupakan rantai yang menghubungkan lautan dan daratan.
Air yang mengalir dipermukaan disebut air permukaan (runoff) sedangkan air yang meresap kedalam tanah (infiltrasi) akan membentuk air tanah. Air yang meresap kedalam tanah juga akan diserap oleh tumbuhan dan akan menguap melalaui daunnya kembali keatmosfer. Proses ini disebut transpirasi.
1.      Aliran dan kerja air permukaan
air yang mengalir menuju kelaut sangat di pengaruhi oleh gravitasi . ada beberapa faktor yang mempengaruhi kecepatan aliran air sungai yang tentunya juga mengontrol tingkat erosi yang dilakukan oleh sungai tersebut. Faktor-faktor terebut adalah, 1.) kemiringan sungai, 2.) bentuk, ukuran, dan kekasaran dasar saluran sungai, dan 3.) debit sungai.
Faktor utama yang mengontrol kecepatan aliran sungai adalah kemirinagan sungai. Bentuk penampang melintang saluran sungai menentukan jumlah air yang bersentuhan dengan saluran tersebut, dan ini akan mempengaruhi tahanan gesernya. Jadi apabila faktor lain dari saluran sama, maka air akan mengalir lebih cepat pada saluran yang bentuknya setengah lingkaran.
Efek dari kekerasan dasar saluran berpengaruh terhadap macam aliran dalam saluran. Bila dasar salurannya halus akan menghasilkan aliran yang seragam (uniform flows), sedangkan bila salurannya kasar seperti misalnya banyak bongkah-bongkah batuan, akan terjadi aliran yang turbulen.
Debit sungai (discharge) merupakan jumalah air yang mengalir pada jarak tertentu pada satuan waktu tertentu. Jadi untuk mengimbangi peningkatan debitnya, sungai akan melakukan proses pelebaran dan pendalaman saluran sungai.
2.      Perubahan sungai ke arah hilir (downstream)
Salah satu cara mempelajari suatu sungai adalah mempelajari penampang memanjang sungai (longitudinal profile).

3.      Bidang datum dan keseimbangan sungai
Satu hal yang penting yang mengontrol aliran sungai adalah bidang datum (base level). Ada dua tipe umum dari bidang datum ini, yaitu muka air laut (sealevel) yang di sebut ultimate base level dan temporary atau local base level.
Tipe yang pertama, ketinggian muka air laut merupakan batas terendah dari suatu sungai dapat melakukan proses pengikisan. Sedangkan tipe yang kedua, di tunjukan oleh permukaan air danau, batuan yang resisten dan sungai utama, merupakan bidang datum untuk cabang-cabang sungainya.
Sungai akan selalu menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi.Sungai pada kondisi demikian di sebut dalam kondisi keseimbangan atau disebut graded stream.Pada kondisi ini sungai dalam keadaan tenang dan tidak mengalami perubahan.
                        B.PROSES-PROSES YANG DILAKUKAN OLEH ALIRAN AIR DI SUNGAI
Proses-proses yang dilakukan oleh sungai adalah proses pengikisan(erosi).Pengangkutan(transportasi) dan poengendapan (deposisi) material hasil proses erosi. Proses tersebut dapat brlangsung bersama-sama pada suatu sungai dengan tingkat yang sangat bervariasi.
1.      Proses pengikisan (erosi)
Proses pengikisan yang dilakukan oleh alrian sungai dapat secara fisik maupun kimia. Proses pengikisan secara fisik dilakukan oleh air itu sendiri atau oleh mineral yang di angkut oleh aliran air yang di sebut proses abrasi atau korasi . sedangkan proses pengikisan secara kimia dilakukan dengan melarutkan batuan atau tanah yang dilaluinya disebut proses korosi (pelarutan). Prosses pengikisan yang dilakukan oleh air sendiri biasanya terjadi pada batuan yang kurang kompak atau lepas, sedang pada batuan yang kompak pengikisan sering dilakukan dengan cara abrasi dan atau pelarutan.
2.      Proses pengangkutan (transportasi)
Sungai mengangkut material hasil erosinya dengan cara pelarutan(dissolved load),suspensi(suspended load),dan sepanjang dasar saluran(bed load).

Kebanyakan sungai mengangkut hasil erosinya dengan cara suspensi.Material yang di angkut dengan cara ini berada di dalam air dn umumnya berukuran pasir halus,lanau dan lempung.Material yang ukurannya besar dapat juga di angkut dengan cara suspensi.

Banyak juga material yang ukurannya terlalu besar untuk di angkut dengan cara suspensi.material kasar ini akan bergerak pada dasar sungai sebagai bed load dan perpindahannya di sebut dengan cara traksi.Material yang di angkut dengan cara traksi bergerak di sepanjang dasar sungai dengan cara menggelinding(rolling),meluncur(sliding),dan meloncat(saltasi).

Material sedimen yang bergerak dengan cara saltasi akan meloncat-loncat di sepanjang dasar sungai.Sedimen yang terlalu besar untuk bergerak dengan cara saltasi akan bergerak dengan menggelinding atau meluncur di sepanjang dasar sungai.
3.      Proses Pengendapan
Ketika kecepatan aliran sungai menurun,maka kompetensi sungai juga menurun.Akibatnya sedimen tersuspensi akan mulai mengendap.Endapan sedimen yang di hjasilkan oleh aliran sungai di sebut aluvial.Endapan yang terbentuk di muara sungai ini di sebut delta.Sedimen halus yang berukuran lanau dan lempung akan terendapkan agak jauh dari muara sungai dengan membentuk lapisan yang hampir mendatar yang di sebut lapisan bottom set.Selanjutnya di atas lapisan bottom set ini mulai terendapkan lapisan foreset.Lapisan foreset biasanya ditutupi oleh lapisan mendatar yang tipis yang terbentuk pada waktu banjir yang di sebut topset.Pertumbuhan delta akan menyebabkan gradien sungai menurun.Akibatnya delta akan berkembang membentuk suatu bentuk segitiga seperti huruf yunani delta.Itulah sebabnya endpan yang terbentuk di muara sungai disebut delta.

Kipas aluvial(alluvial fan) merupakan endapan yang bentuknya seperti delta yang terbentuk di daratan.

Sungai-sungai yang lebar dengan lembah yang dalam kadang-kadang membentuk tanggul alam(natural levee) yang merupakan endapan yang memanjang sejajar dengan lembah sungai.Penyebaran sedimen yang tidak merata ini akan membentuk kemiringan yang landai dari tanggul alam yang terbentuk.Daerah di belakang tanggul alam di cirikan oleh drainase yang jelek dan air tidak dpat mengalir kembali ke sungai,sehingga terbentuklah rawa-rawa di tempat tersebut yang di sebut back swamps.Cabang-cabang sungai yang terbentuk sejajar dengan  sungai utama dan memotong tanggul alam di sebut yazzo tributaries.

Kenampakan yang umum pada lembah yang sempit adalah adanya aliran yang deras(rapid) dan air terjun(waterfall).

Proses erosi vertikal menyebabkan sungai mendekati base level dan sungai mulai mencapai kesetimbangan (graded),dan proses erosi vertikal mulai berkurang.Proses tersebut akan menghasilkan dasar lembah yang datar yang di sebut dataran banjir(flood plain).

Sungai yang mengalir pada dataran banjir akan melakukan proses erosi dan pengendapan dan bentuknya berkelok-kelok yang di sebut meander.
C.      POLA DAN SISTEM DRAINASE
Tiap sistem terdiri dari suatu cekungan dainase yang di sebut drainage basin,yaitu daerah yang mensuplai air ke sungai.Daerah ini sering disebut juga daerah tangkapan air atau catchment area.Cekungan drainase dari suatu sungai dipisahkan dengan lainnya oleh suatu garis khayal yang di sebut garis pemisahan air(water divide).
Semua sistem drainase di bentuk oleh jaringan sungai yang saling berhubungan dan bersama-sama membentuk suatu pola tertentu yang di sebut pola pengaliran(drainage pattern).Pola pengaliran sistem drainase mempunyai tipe atau bentuk yang sangat bervariasi,tergantung pada jenis batuan atau struktur geologi derah dimana sungai tersebut berkembang.

Pola pengaliran sungai yang paling umum  adalah pola dendritik.
Pola pengaliran menyudut(rektangular) di cirikan oleh sungai yang berbelok tegak lurus.

Bila sungai mengalir dari suatu pusat polanya dinamakan radial.pola radial akan berkembang menjadi pola annular.
Pola pengaliran trelis merupakan pola aliran yang dicirikan oleh cabang-cabang sungai yang tegak lurus terhadap sungai induknya.
D.     LEMBAH SUNGAI
Lembah sungai merupakan kanampakan bentangalam yang negatif atau cekungan dan bentuknya memanjang dimana pada tempat tersebut mengalir sungai.Bentuk lembah sungai dapat di bedakan menjadi dua yaitu lembah yang sempit dengan bentuk seperti huruf V,dan lembah yang datar dan lebar.
E.      TINGKAT PERKEMBANGAN LEMBAH
Tingkat perkembangan atau sering di sebut stadia lembah dapat di bedakan menjadi tiga,yaitu muda(youth),dewasa(mature),dan tua(old).

Selama sungai melakukan proses erosi vertikal untuk mencapai kondisi kesetimbangannya dengan bidang datum,sungai tersebut dikatakan berada pada tingkat stadia muda.

Apabila sungai sudah mencapai tingkat dewasa,erosi vertikal menurun dan erosi lateral mulai meningkat,sehingga sungai mulai bertambah lembar.Selama stadia dewasa ini kelokan sungai terus berkembang sehingga mulai membentuk adanya cutoff dan oxbow lake.

Sungai memasuki stadia tua apabila telah memotong dataran banjir beberapa kali dan dataran banjir lebih lebar dari sabuk meander(meander belt).Tanggul alam merupakan kenampakan yang umum pada stadia ini dan biasanya berasosiasi dengan backswamp dan yazzo tributaries.

Kelokan sungai yang telah terbentuk pada datam banjir di sungai tersebut akan mempunyai tebing yang terjal kembali.Kenampakan yang demikian disebut entrenched meander atau incised meander.
Sisa-sisa endapan dataran banjir tua yang tinggi akan membentuk permukaan yang datar yang di sebut teras sungai(stream teracce).
F.       SUNGAI PADA PEGUNUNGAN TEKTONIK
Pada batuan yang mengalami aktivitas tektonik dan proses tersebut relatif lambat,maka sungai yang mengalir pada dataran tersebut dapat memotong batuan dasar yang mengalami pengangkatan dan akibatnya sungai akan mengalir dan memotong struktur geologi batuan dasar yang terbentuk.Sungai yang demikian di sebut sungai antecedent.
G.     SIKLUS EVOLUSI BENTANG ALAM
Selama stadia muda ini,bentang alam masih relatif datar,hanya mengalami torehan oleh lembah sungai yang relatif sempit.Proses erosi vertikal yang terus berlanjut menyebabkan terbentuknya relief pada permukaan bumi tersebut.Sehingga bentang alam yang tadinya datar berubah menjadi bergunung-gunung dan berlembah yang mencirikan stadia dewasa.Kemudian beberapa sungai mencapai ketinggian yang sama dengan bidang datum dan proses erosi vertikal digantikan oleh proses erosi lateral.Proses ini diikuti juga oleh proses longsoran yang menyebabkan bentang alam menjadi hampir datar(peneplain).

No comments:

Post a Comment

Widget Animasi
Follow @chyt_chytra